Distro, singkatan
dari distribution store atau distribution outlet, adalah
jenis toko di Indonesia yang menjual pakaian dan aksesori yang
dititipkan oleh pembuat pakaian, atau diproduksi sendiri. Distro umumnya
merupakan industri kecil dan menengah (IKM) yang sandang dengan merk
independen yang dikembangkan kalangan muda ataupun yang sudah berkeluarga.
Produk yang dihasilkan oleh distro diusahakan untuk tidak diproduksi
secara massal, agar
mempertahankan sifat eksklusif suatu produk dan hasil kerajinan yang
bagus sekaligus fungsi jual yang tinggi.
Konsep distro berawal pada
pertengahan 1990-an di Bandung. Saat itu band-band
independen (Indie) di Bandung berusaha
menjual merchandise mereka seperti CD/kaset,t-shirt, dan sticker selain
di tempat mereka melakukan pertunjukan. Bentuk awal distro adalah usaha rumahan
dan dibuat etalase dan rak untuk menjual t-shirt. Selain komunitas musik,
akhirnya banyak komunitas lain seperti komunitas punk dan skateboard yang
kemudian juga membuat toko-toko kecil untuk menjual pakaian dan aksesori
mereka. Kini, industri distro sudah berkembang, bahkan dianggap menghasilkan
produk-produk yang memiliki kualitas ekspor. Dan di Jawa Timur pun juga
banyak usaha – usaha yang membuka toko kaos distro. Selain perubahan dan perkembangan ada juga
perubahan yang menjadi suatu tren terhadap acuan untuk kalangan yang berbeda –
beda. Dengan majunya teknologi dan peningkatan penduduk, kini model kaos distro
menjadi lebih berfariasi dikalangan kelompok maupun individu. Dan bisa
disesuaikan dengan model keinginan “Si pembeli”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar